LINGUISTIK TERAPAN
Terdapat beberapa
definisi Linguistik terapan menurut para
ahli, definisi tersebut sebagai berikut.
1.
Richards dan Schmidt (2002: 320) di dalam kamus
pengajaran bahasa & Linguistik terapan mendefinisikan linguistik terapan
sebagai berikut:
a.
Linguistik terapan adalah studi tentang pembelajaran dan
pengajaran bahasa kedua dan bahasa asing.
b.
Linguistik terapan adalah studi tentang bahasa dan
linguistik yang berkaitan dengan masalah-masalah praktis, seperti perkamusan,
terjemahan, patologi wicara, dll. Linguistik terapan menggunakan informasi dari
Sosiologi, Psikologi, Antropologi, dan teori informasi serta ilmu linguistik
untuk mengembangkan model-model teoritis bahasa dan penggunaan bahasa, kemudian
menggunakan informasi dan teori ini di bidang praktis seperti desain silabus,
terapi bicara, bahasa perencanaan, gaya bahasa, dll.
2.
Monoton Davies (2004: 3) menyatakan bahwa linguistik
terapan adalah penyelidikan teoritik dan empirik yang menempatkan bahasa
sebagai pokok pembahasan.
3.
Grabe di Davies (2004: 5) mengatakan bahwa fokus dari
Linguistik terapan adalah usaha untuk menyelesaikan masalah berbasis bahasa
yang dihadapi di dunia nyata.
Dalam buku “Pengantar Linguistik Umum”
karya Syahron Lubis dan Bahren Umar Siregar dikemukakan bahwa Linguistik terapan
ini berkenaan dengan penerapan konsep dan penemuan linguistik kepada berbagai
tugas yang praktis, seperti pengajaran bahasa, penerjemahan, patologi bahasa,
ataupun pembinaan bahasa
Adapun bidang-bidang linguistik
terapan adalah sebagai berikut:
1.
Pengajaran bahasa, mencakup metode-metode pengejaran
bahasa, ucapan bunyi-bunyi dengan pelajaran bahasa, strategi, model, dan
cara-cara pengajaran bahasa.
2.
Penerjemahan, mencakup metode dan teknik pengalihan
amanat dari satu bahasa ke bahasa yang lain.
3.
Leksikologi, mencakup metode dan teknik penyusunan kamus.
4.
Fonetik terapan, mencakup metode dan teknik pengucapan
bunyi-bunyi dengan tepat, misalnya untuk melatih orang yang gagap, untuk
melatih pemain drama dan sebagainya.
5.
Sosiolinguistik terapan, mencakup pemanfaatan wawasan
sosiolinguistik untuk keperluan praktis, seperti perencanaan bahasa, pembinaan
bahasa, pemberantasan buta aksara, dan sebagainya.
6.
Pembinaan bahasa internasional, mencakup usaha untuk
menciptakan komunikasi dan saling pengertian internasional dengan menyusun
bahasa buatan.
7.
Pembinaan bahasa khusus, mencakup penyusunan istilah dan
daya bahasa dalam bidang-bidang, antara lain dalam militer, dalam dunia
penerbangan, dalam dunia pelayaran.
8.
Linguistik medis, mambantu bidang patalogi dalam hal
penyembuhan cacat.
9.
Mekanolinguistik, mencakup penggunaan linguistik dalam
bidang komputer dan usaha untuk membuat mesin penerjemah, usaha pemanfaatan
komputer dalam penyelidikan bahasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar